Cinta, Harus Bagaimana?
Cinta, terkadang salah jika diungkapkan
Cinta, terasa ragu jika dipendam
Cinta, terasa berat jika ditinggalkan
Cinta, harus bagaimana..?
Cinta akan benar jika memperjuangkannya dalam do'a.
Perasaan Ini Masih Sama
Aku Hanya Ingin Mencintai, Bukan Melukai
Cinta, terkadang salah jika diungkapkan
Cinta, terasa ragu jika dipendam
Cinta, terasa berat jika ditinggalkan
Cinta, harus bagaimana..?
Cinta akan benar jika memperjuangkannya dalam do'a.
Perasaan Ini Masih Sama
Perasaan ini masih sama...
Ketika kita pertama kali bertemu
Perasaan ini pun muncul dan telah ada
Ketika kita pertama kali bertemu
Perasaan ini pun muncul dan telah ada
Perasaan ini masih sama...
Tapi aku tak bisa mengungkapkannya
Karena kau telah memiliki hati yang kau cintai
Tapi aku tak bisa mengungkapkannya
Karena kau telah memiliki hati yang kau cintai
Perasaan ini masih sama...
Masih menunggu, menunggu dalam waktu
Masih menunggu, menunggu dalam waktu
Jika waktu itu ada pasti akan aku ungkapkan
Andai kau tau tentang perasaan ini...
Perasaan ini masih sama..
Perasaan ini adalah CINTA
Aku Hanya Ingin Mencintai, Bukan Melukai
Mencintai diam-diam adalah sebuah keharusan menyiapkan diri mendapat balasan cinta diam-diam pula, atau penolakan diam-diam juga.
Pengharapan selalu berbanding lurus dengan kemungkinan kekecewaan yang didapat. Semakin kamu berharap, maka semakin besar kemungkinan kamu akan kecewa.
Mencinta seperti menggenggam seekor burung. Jika kamu menggenggamnya terlalu erat, maka akan mati. Namun jika menggenggamnya terlalu longgar, dia akan pergi. Jika kamu melakukan salah satu dari kedua hal tersebut, tetap hasil akhirnya adalah luka. Di hatimu, atau hatinya.
Pilih mana? Aku selalu benci pilihan, tapi lebih benci lagi jika tidak punya pilihan sama sekali. Ada kalanya ketika kamu hanya ingin mencintai, kamu hanya berakhir dengan melukai.
Aku lebih baik dilukai, karena ketika kamu dilukai kamu selalu punya objek untuk disalahkan, dimaki-maki. Apa bedanya dengan melukai? Melukai orang lain, apalagi orang yang kamu sayang, hanya menyisakan dirimu sendiri untuk disalahkan. Selamanya, kamu hanya bisa menyalahkan diri sendiri.
“Kamu hanya bisa melihat dirimu hancur di depan bayanganmu sendiri.“
–
Aku hanya ingin mencintai, bukan melukai.
*sebuah racikan kata yang mewakili isi hati dari daraprayoga.com
Ketika perasaan ini tak terbalaskan
Ketika awal aku melihat kamu, kamu memunculkan kembali harapan..
Harapan untuk merasakan indahnya lagi cinta dan kasih sayang..
Saat itu juga ingin aku mencoba mengenal kamu, lebih dekat dengan mu..
Namun saat asa itu mulai ada, kau malah meredupkannya degan sikap mu..
Aku tau pasti kamu tidak merasakan apa yang aku rasakan, karena kamu mungkin tak menganggap lebih akan hadirnya diri ku..
Tapi jujur hati ini sudah terlanjur jatuh hati kepada mu..
Pikran ini sudah terlalu tertuju pada mu..
Jika semua perasaan ini tak akan terbalaskan..
Biarkan waktu yang akan membunuhnya, mnghilangkan semuanya..
Yang terpenting jika perasaan ini akan terbunuh dan mati..
Maka dia akan mati dengan tenangnya..
Karena aku sudah mengungkapkan nya..
Maka dia akan mati dengan tenangnya..
Karena aku sudah mengungkapkan nya..
Komentar